Thursday, February 2, 2017

Windows Defender Sebagai Antivirus Di Windows 10 Cukup Memuaskan

Dalam melindungi data-data yang terdapat pada perangkat komputer maupun laptop, kebanyakan user tentu saja akan menggunakan antivirus terbaik, dan bahkan menginstall bermacam-macam jenis antivirus dengan tujuan agar sistem keamanannya semakin kuat. Contohnya pengguna Sistem Operasi Windows 10 akan menginstall antivirus pihak ketiga, namun sebenarnya pada Windows 10 sendiri telah dibekali dengan antivirus bawaan yaitu Windows Defender.

Tampilan Windows Defender
Namun perlu anda tahu, hal tersebut sebetulnya tidaklah benar sama sekali. Sebab jika dalam satu sistem operasi terapat 2 antivirus atau lebih, maka yang ada perperangan antar antivirus itu akan terjadi. Kita dapat memakai logika sederhana, dimana pada saat program antivirus melakukan scanning, maka pastilah kedua antivirus akan saling berebut.

Dan ketika salah satu antivirus yang menang atau bisa memindahkan virus ke karantina, tentu saja antivirus yang lain akan memberikan peringatan bahwa ada beberapa virus terdeteksi dan begitu juga seterusnya. Sehingga hal tersebut dapat menurunkan kinerja pada komputer yang sedang berjalan.

Ketika kamu memasang antivirus dengan tujuan pertahanan, tapi malah performa pada komputer jadi menurun bahkan bisa sampai membuat komputer rusak. Tentunya kamu tidak ingin hal itu terjadi kan? Makanya sebagai pengguna Windows 10 tentu saja beruntung karena memiliki Windows Defender sebagai program pertahanan dari serangan virus.

Sebenarnya kamu tidak perlu terlalu khawatir akan keamanan data-data yang kamu miliki, sebab dengan menggunakan Windows Defender saja sebernanya sudah cukup untuk membuat komputer kamu menjadi lebih aman.

Mengapa Hanya Menggunakan Windows Defender Sebagai Antivirus?

Seperti dikutip dari postingan sebuah blog Mantan Developer Mozilla, Robert O’Callahan, Pada umumnya developer software antivirus pihak ketiga, kebanyakan tidak mengikuti standar praktik keamanan, sehingga bisa saja menimbulkan banyak kecacatan dalam hal keamanan. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan Microsoft yang secara kompeten selalu mengikuti prosedur dalam praktik keamanan.

O’Callahan juga menjelaskan pengalamannya saat masih bekerja sebagai developer di Mozilla. Pada saat itu, dia memastikan bahwa ASLR bekerja di Firefox pada Windows, tapi sayangnya vendor Antivirus telah merusaknya dengan cara menginjeksi dengan menggunakan ASLR mereka sendiri, dan kemudian menonaktifkan DDL (Kumpulan perintah-perintah proses pengolahan data yang berada di database) ke dalam proses tersebut.

ASLR adalah pengacakan tata letak alamat yang berfungsi untuk merandom lokasi memory library, heap, stack, dan struktur data lainnya sehingga penyusup yang akan mengeksploitasi bug memori tidak bisa mengetahui lokasi mana yang akan disusupi kode jahat.

Namun bagaimana jadinya jika vendor melakukan hal seperti itu? Tentunya Ekosistem software akan teracuni oleh produk antivirus karena hal di atas. Dan ini juga dapat menyebabkan vendor browser ataupun developer lainnya sulit dalam meningkatkan keamanan mereka sendiri.

Banyak cerita pengalaman dari O’Callahan, bahkan sudah beberapa kali pernah terjadi dimana software antivirus memblokir update Firefox, dan menyebabkan para penggunanya tidak dapat menerima perbaikan keamanan yang tentunya sangat penting sekali.

Nah demikianlah penjelasan mengenai sebaiknya anda tidak perlu ragu dalam melindungi komputer anda hanya dengan Windows Defender saja, dan sebagai pengguna Windows 10 sebaiknya kita harus bersyukur karena telah memiliki Windows Defender sebagai antivirus yang mana telah memiliki berbagai fitur yang komplit dalam pengamanan komputer.

Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan anda. Dan jika anda memiliki pertanyaan silahkan letakkan komentar anda pada kolom di sediakan dibawah ini.

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


EmoticonEmoticon