Apa itu .htaccess dan Apa yang Dapat Dibuat Dengan .htaccess - Mungkin sering anda lihat sebuah file yang bernama .htaccess pada sebuah web server atau mungkin juga anda sering mendengar kata .htaccess sebenarnya apakah file .htaccess ini serta untuk apa ini digunakan.
Kali ini ITSiantar.Net akan membagikan kepada anda tentang dasar dasar .htaccess dan menunjukkan beberapa cara untuk menggunakannya pada website anda.
File .htaccess dalam Direktori Web Server Apache |
Sebelum kita pelajari lebih lanjut mengenai .htaccess, sebenarnya ini adalah singkatan dari Hypertext Access, dan merupakan file konfigurasi yang digunakan oleh server web apche untuk mengontrol direktori dan sub direktori didalamnya.
Banyak dari kita yang sudah menginstal cms seperti Drupal, Joomla atau Wordpress. Disana mungkin anda akan menemukan sebuah file yang bernama .htaccess.
Sebagai catatan bagi anda bahwa beberapa web host tidak memperbolekan anda untuk mengedit file .htaccess akan tetapi anda juga dapat membuat file .htaccess anda sendiri dan menguploadnya ke sebuah direktori tertentu seperti yang dibahas diatas bahwa sebuah file .htaccess dapat digunakan untuk mengontrol direktori termasuk sub direktori didalamnya.
Beberapa fitur dari file .htaccess memiliki kemampuan untuk melindungi sebuah direktori dari user yang tidak terotentikasi, membatasi pengguna dari ip address tertentu dan bahkan dapat juga digunakan untuk mengalihkan pengguna ke sebuah halaman yang lain secara otomatis, serta menjadikan file lain sebagai file indeks dalam sebuah direktori di web server.
Menggunakan File .htaccess Untuk Kustom SEO yang Lebih Baik
Salah satu kegunaan dari file .htaccess adalah untuk mengalihkan pengguna ke halaman kesalahan tergantung kesalahan pada web server tertentu. Dengan menggunakan kustom halaman kesalahan anda bisa memberikan beberapa artikel terpopuler pada pengunjung anda ketika terjadi sebuah kesalahan pada web server anda.
Tidak sulit untuk menggunakan file .htaccess untuk mengarahkan ke halaman kesalahan kustom, akan tetapi untuk melakukannya anda harus mengetahui kode kesalahan yang tepat. Berikut ini adalah kode kesalahan yang paling umum digunakan dalam sebuah website:
- 400 - Bad Request
- 401 - Authorization Required
- 403 - Forbidden
- 404 - File Not Found
- 500 - Internal Server Error
Kemudian membuat sebuah file baru dan didalam dokumen itu menentukan pesan kesalahan yang akan anda arahkan seperti dibawah ini :
ErrorDocument 404 /filenotfound.html
Jika anda ingin mengarahkan kesalahan laun seperti 500, internal server error, anda dapat membuatnya dengan kode dibawah ini :
ErrorDocument 500 /servererror.html
Kemudian anda simpan dengan nama ".htaccess" dan kemudian upload ke root direktori web host anda.
Menggunakan File Lain Sebagai Indeks Direktori
Dengan menambahakan perintah pada file .htaccess anda dapat menggunakan file yang berbeda sebagai file indeks utama yang orang lihat ketika datang ke situs anda. Dengan kata lain, ketika orang mengunjungi www.websitemu.com, biasanya akan otomatis membuka file index.php atau index.html bisa saja anda ubah menjadi halaman lain sebagai contoh penggunaanya adalah sebagai berikut ini :
DirectoryIndex index.php index.php3 pictures.pl index.html default.htm
Misalnya, jika tidak ada file bernama index.php3 didalam direktori anda, maka web server akan mencari file bernama index.php dan jika tidak ada juga maka akan mencari pictures.pl dan seterusnya hingga default.htm.
Postingan diatas merupakan contoh sederhana dari penggunaan file .htaccess dalam web server apache.
EmoticonEmoticon